Cara Ternak Jangkrik untuk Pemula: Pemilihan Telur dan Tips Perawatan


Cara Ternak Jangkrik untuk Pemula: Pemilihan Telur dan Tips Perawatan

Budidaya jangkrik menjadi salah satu usaha yang menguntungkan, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar sebagai pakan ternak maupun untuk konsumsi manusia. Bagi pemula, memulai ternak jangkrik mungkin terasa menantang, terutama dalam hal memilih telur berkualitas dan merawatnya hingga menetas. Berikut ini akan membahas langkah-langkah penting cara ternak jangkrik untuk pemula, mulai dari pemilihan telur hingga tips perawatan yang efektif.


1. Pemilihan Telur Jangkrik yang Berkualitas

Telur jangkrik adalah awal dari keberhasilan budidaya Anda. Oleh karena itu, memilih telur berkualitas menjadi langkah pertama yang harus diperhatikan. Berikut adalah tips untuk memilih telur jangkrik:

Ciri-Ciri Telur Jangkrik Berkualitas

  1. Warna Cerah dan Seragam:
    Telur yang baik biasanya berwarna kekuningan hingga kecokelatan dan memiliki ukuran yang seragam.

  2. Bentuk Lonjong:
    Telur jangkrik berbentuk lonjong dengan ujung yang sedikit runcing.

  3. Usia Telur:
    Pilih telur yang baru diletakkan (berusia 1-3 hari) karena memiliki peluang menetas yang lebih tinggi.

  4. Kondisi Telur:
    Hindari telur yang terlihat kering atau retak, karena ini menandakan kualitasnya menurun.

Tempat Membeli Telur Jangkrik

  • Belilah telur dari peternak jangkrik yang terpercaya.
  • Jika memungkinkan, tanyakan kepada penjual jenis jangkrik dan tingkat produktivitas induknya.

2. Persiapan Kandang Jangkrik

Setelah mendapatkan telur berkualitas, langkah berikutnya adalah menyiapkan kandang yang sesuai. Kandang jangkrik harus memberikan lingkungan yang nyaman agar telur dapat menetas dengan optimal.

Bahan untuk Membuat Kandang

  • Kotak Kayu atau Kardus Tebal: Sebagai dinding utama kandang.
  • Alas Koran atau Karton: Untuk menjaga kebersihan dan kelembapan.
  • Kasa atau Jaring Halus: Digunakan sebagai penutup kandang untuk mencegah hama masuk.

Cara Menyiapkan Kandang

  1. Pastikan Kelembapan:
    Jangkrik membutuhkan lingkungan yang lembap tetapi tidak basah. Gunakan penyemprot air untuk menjaga kelembapan sekitar 60-70%.

  2. Jaga Suhu:
    Suhu ideal untuk penetasan telur adalah sekitar 25-30°C.

  3. Tambahkan Media Penetasan:
    Letakkan pasir halus atau tanah lembap sebagai media penetasan telur. Pastikan media tidak terlalu basah agar telur tidak busuk.

3. Proses Penetasan Telur Jangkrik

Proses penetasan biasanya memakan waktu 7-10 hari tergantung suhu dan kelembapan kandang. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Letakkan Telur di Media Penetasan:
    Sebar telur secara merata di atas pasir atau tanah lembap. Jangan menumpuk telur agar sirkulasi udara tetap baik.

  2. Periksa Kelembapan Secara Rutin:
    Semprotkan air dengan sprayer halus ke media penetasan setiap hari, tetapi hindari genangan air.

  3. Pantau Perkembangan Telur:
    Telur yang akan menetas biasanya akan berubah warna menjadi lebih gelap.

4. Perawatan Jangkrik Baru Menetas

Setelah telur menetas, jangkrik kecil membutuhkan perawatan khusus agar dapat tumbuh dengan sehat. Berikut tipsnya:

Pemberian Pakan Awal

  • Pakan Halus: Gunakan voor ayam (pakan starter) yang sudah dihaluskan sebagai pakan utama.
  • Sayuran Segar: Berikan potongan kecil daun singkong, bayam, atau daun pepaya sebagai pakan tambahan.
  • Tepung Ikan atau Dedak: Bisa ditambahkan untuk meningkatkan kandungan protein dan energi.

Frekuensi Pemberian Pakan

  • Berikan pakan sedikit tetapi sering, sekitar 3-4 kali sehari.
  • Pastikan tidak ada sisa pakan yang menumpuk untuk mencegah tumbuhnya jamur.

Pemberian Air

  • Gunakan kapas basah atau spons sebagai sumber cairan, karena jangkrik kecil tidak boleh terkena air langsung.

5. Tips Merawat Jangkrik Hingga Dewasa

1. Hindari Kanibalisme

  • Pisahkan jangkrik berdasarkan ukuran setelah mereka tumbuh lebih besar untuk mencegah saling memangsa.
  • Sediakan tempat persembunyian, seperti potongan kardus atau egg tray, untuk mengurangi stres pada jangkrik.

2. Jaga Kebersihan Kandang

  • Bersihkan kandang secara rutin untuk menghindari bakteri dan jamur.
  • Ganti alas kandang (koran atau karton) jika sudah terlalu kotor.

3. Lindungi dari Hama dan Predator

  • Pastikan kandang tertutup rapat untuk mencegah masuknya semut, tikus, atau hewan lain yang bisa menjadi predator jangkrik.

4. Pantau Suhu dan Kelembapan

  • Gunakan termometer dan hygrometer untuk memastikan suhu dan kelembapan kandang tetap ideal.

6. Panen Jangkrik

Jangkrik biasanya siap dipanen pada usia 40-50 hari. Pada tahap ini, jangkrik sudah mencapai ukuran maksimal dan memiliki nilai jual tinggi. Jika Anda ingin menggunakan jangkrik sebagai indukan, pilih yang sehat dan aktif untuk dibudidayakan lebih lanjut.


Kesimpulan

Ternak jangkrik untuk pemula tidaklah sulit jika Anda memahami langkah-langkah dasarnya. Dimulai dari pemilihan telur berkualitas, persiapan kandang yang tepat, hingga perawatan jangkrik setelah menetas, semua tahap membutuhkan konsistensi dan perhatian. Dengan perawatan yang baik, budidaya jangkrik tidak hanya menghasilkan keuntungan, tetapi juga menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Selamat mencoba dan semoga sukses dalam usaha ternak jangkrik Anda!

0 comments